JUARA bertahan La Liga Spanyol, Real Madrid, siap turun gelanggang pada akhir pekan ini. Anak asuh Zinedine Zidane akan mengawali petualangan musim 2020-2021 dengan menyambangi Stadion Anoeta, markas Real Sociedad, pada Senin 21 September dini hari WIB.
Keberhasilan Real Madrid merebut gelar juara La Liga Spanyol 2019-2020 sungguh di luar dugaan. Mereka mampu memanfaatkan turbulensi yang dialami juara semusim sebelumnya, Barcelona. Ditambah dengan hasil buruk yang dialami Blaugrana jelang akhir, langkah Los Blancos tak tertahankan.
Hingga kini, Real Madrid masih belum belanja pemain. Namun, hal itu tidak menghalangi Sergio Ramos dan kawan-kawan jelang musim baru. Mereka bahkan dijagokan untuk mempertahankan gelar juara. Berikut lima alasan mengapa Real Madrid bisa menjadi juara lagi, dilansir dari Sportskeeda, Selasa (15/9/2020).
5. Lini belakang semakin solid
Perlu diakui, pertahanan membantu sebuah tim memenangi kejuaraan. Sepanjang musim lalu, Real Madrid menjadi klub yang paling sedikit kebobolan di Liga Spanyol. Mereka hanya kemasukan 25 gol, lebih sedikit dua gol dibandingkan rival sekota Atletico Madrid yang terkenal memiliki pertahanan kuat.
Selain kehebatan Thibaut Courtois di bawah mistar gawang (18 kali cleansheet dalam 34 pertandingan), kemitraan yang dibangun Raphael Varane dan Sergio Ramos perlu mendapat apresiasi. Keduanya, dibantu dengan Casemiro yang rajin turun dari lini tengah, sukses melindungi pertahanan Real Madrid.
4. Eden Hazard
Musim 2019-2020 berjalan kurang bagus bagi Eden Hazard. Didatangkan dengan harga mahal dari Chelsea, sekira 115 juta Euro (setara Rp2,02 triliun), pemain asal Belgia itu malah kurang bersinar. Problem kebugaran menjadi penghambat utama Eden Hazard tampil apik bersama Real Madrid.
Memasuki musim baru, pemain berusia 29 tahun itu giat berlatih fisik agar bugar. Andai bebas dari cedera, Eden Hazard merupakan aset yang sangat berharga buat Real Madrid. Kemampuannya menusuk dari sisi kiri dan tembakan akurat, bakal membantu tim meraih sebanyak mungkin kemenangan.
3. Kondisi Barcelona
Penampilan Real Madrid mulai menanjak setelah Liga Spanyol sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Sementara itu, Barcelona justru beberapa kali tersendat sehingga perolehan poin mereka bisa disalip. Mental mereka kian hancur setelah dipermak Bayern Munich dengan skor 2-8.
Di tengah kondisi itu, megabintang Lionel Messi sempat menyatakan ingin pindah. Jelas saja, ruang ganti Barcelona belum kondusif di bawah Ronald Koeman. Andai belum juga kembali ke bentuk semula, Real Madrid akan diuntungkan pada musim baru.
2. Kembalinya Martin Odegaard
Pemain asal Norwegia ini sudah dipanggil pulang dari masa peminjaman di Real Sociedad. Penampilannya cukup impresif musim lalu dengan mencetak empat gol dan enam assist. Dengan semakin bertambahnya pengalaman, Martin Odegaard akan menjadi senjata yang berbahaya.
Pria berusia 21 tahun itu dikenal memiliki giringan serta kontrol bola yang yahud. Kemampuan itu dilengkapi dengan kreativitas dan eksekusi bola mati yang mumpuni. Ia bisa menjadi sumber gol dari lini kedua sekaligus meringankan beban striker utama Karim Benzema.
1. Kapasitas Zinedine Zidane
Pria asal Prancis ini disebut-sebut memiliki sentuhan emas, baik ketika sebagai pemain mau pun pelatih. Ia bagaikan juru selamat ketika Real Madrid dilanda kesulitan pada akhir musim 2018-2019. Zinedine Zidane mampu membangkitkan klub hingga finis di peringkat tiga dan lolos ke Liga Champions 2019-2020.
Tangan dinginnya berhasil menyulap Real Madrid dari klub yang mengandalkan serangan balik, menjadi kesebelasan yang dominan menguasai bola. Kendati tidak banyak menghasilkan gol, Real Madrid terbukti bermain efektif untuk merebut kemenangan. Hasilnya, gelar juara berhasil digondol.
Memasuki musim baru, Real Madrid belum belanja pemain. Namun, mereka sudah memiliki dasar berupa skuad yang kuat dan berpengalaman menjadi juara. Ditambah kejeniusan dan kharisma seorang Zinedine Zidane, modal tersebut sudah cukup.
Komentar