oleh

Diogo Jota Jadi Penentu Kemenangan Liverpool

Liverpool mampu melakukan comeback apik saat menjamu West Ham United di Anfield pada pekan ke-7 Liga Inggris 2020/21, Minggu (1/11/20). Keberhasilan The Reds ini sendiri tak lepas dari aksi Diogo Jota.

Liverpool sejatinya sempat kesulitan di awal-awal laga ini. Selain sulit dalam membuka pertahanan West Ham, The Reds juga kesulitan mengatasi serangan The Hammers.

Bahkan Liverpool harus tertinggal terlebih dahulu lewat gol Pablo Fornals di menit ke-10. Tertinggal dari lawannya, The Reds pun meningkatkan intensitas serangan.

Baca Juga

Diogo Jota Awali Karir Luar Biasa, Selalu Cetak Gol Di Anfield
Baca Juga

Klasemen Liga Inggris Hari Ini: Liverpool Gusur Everton dari Puncak

Hasilnya pun baru didapat dengan cara tak elegan, yakni penalti. Disebut tak elegan karena Mohamed Salah dianggap melakukan Diving dan mengeluarkan reaksi berlebihan saat melakukan sedikit kontak dengan Arthur Masuaku.

Namun wasit yang memimpin pertandingan tetap menunjuk titik putih. Salah yang menjadi eksekutor berhasil menuntaskan tugasnya dan menyamakan kedudukan 3 menit sebelum bubaran.

Di babak kedua, Liverpool tetap kesulitan menembus pertahanan West Ham yang memang rapat sepanjang laga. Tak kunjung menemui titik terang dalam penyerangan, The Reds pun lantas memasukkan Diogo Jota dan Xherdan Shaqiri.

Baca Juga

Cetak Gol Kemenangan Liverpool, Jota Pecahkan Rekor yang Sudah Bertahan 14 Tahun
Baca Juga

Hasil Pertandingan Liga Inggris Liverpool vs West Ham United: Lagi-lagi Jota

Hasilnya terlihat cepat. Shaqiri berhasil mengirim umpan terobosan yang kemudian diselesaikan dengan baik oleh Jota yang menyambut bola. Skor menjadi 2-1 sekaligus memberikan Liverpool 3 poin berharga.

Kemenangan ini pun membuat nama Jota melambung tinggi. Pasalnya, dalam 3 laga Liga Inggris di Anfield, ia selalu mencetak gol.

Sehingga, banyak yang berasumsi bahwa Jurgen Klopp ada baiknya mulai memainkan Diogo Jota menjadi starter bersama Sadio Mane dan Mohamed Salah serta menggantikan peran Roberto Firmino yang mulai kehilangan sentuhannya bersama Liverpool.

Runtuhnya Trio Firmansah dan Lahirnya Trio SJM

Di balik keberhasilan Liverpool menjuarai Liga Champions 2018/19 dan Liga Inggris 2019/20 sendiri, tak lepas dari peran trio lini depan mereka, yakni Firmansah (Roberto Firmino, Sadio Mane dan Mohamed Salah).

Ketiganya secara apik saling melengkapi satu sama lain untuk mengkreasikan gol bagi Liverpool. Hebatnya trio ini bahkan telah melahirkan lebih dari 250 gol di berbagai ajang untuk  The Reds. Sebuah catatan yang gemilang tentunya.

Kendati begitu, semua yang ada di dunia ini tak selamanya abadi, termasuk dalam sepak bola. Kehebatan trio Firmansah ini perlahan memudar.

Memudarnya kehebatan trio Firmansah dalam mencetak gol tak lepas dari seretnya keran gol Roberto Firmino. Pria asal Brasil ini seakan menjadi antitesis dari moncernya Sadio Mane dan Mohamed Salah dalam mencetak gol.

Berposisi sebagai penyerang, tentu tugas utama Firmino adalah mencetak gol. Namun, torehannya tak begitu apik sejak musim 2019/20 silam hingga Liga Inggris 2020/21 telah berjalan 7 pekan.

Di musim 2019/20, ia hanya mencetak 9 gol saja dari 38 laga yang ia mainkan. Atau lebih spesifiknya, Firmino hanya mencetak 1 gol setiap 333 menit.

Hingga pekan ketujuh Liga Inggris 2020/21, Firmino pun telah memainkan 7 laga dan baru mencetak 1 gol saja. Sebagai seorang striker di tim papan atas, tentunya catatan ini mengkhawatirkan.

Dan yang paling mengkhawatirkan tercipta di laga Liverpool vs West Ham United. Roberto Firmino gagal melesakkan 1 tembakan atau membuat 1 peluang pun saat bermain selama 70 menit di laga itu. Mengkhawatirkan bukan?

Banyak yang menyebut tugas Firmino dalam sistem Jurgen Klopp di Liverpool sebagai pembuka ruang dan pemantul bola. Namun, di laga West Ham, hal tersebut tak terlihat sama sekali.

Justru karena melempemnya performa Firmino belakangan ini, Sadio Mane dan Mohamed Salah harus bekerja lebih keras untuk mencari ruang dan membuat peluang bagi rekan-rekannya.

Oleh karenanya, ada baiknya Klopp mulai melirik Diogo Jota untuk mengisi posisi Roberto Firmino. Kendati posisi aslinya adalah Winger layaknya Salah dan Mane, namun pemain berusia 23 tahun ini terbilang moncer dalam mencari ruang dan memanfaatkan peluang.

Kemampuan Jota dalam mengeksploitasi ruang di kotak pertahanan lawan terlihat jelas saat di laga West Ham. Ia mampu menyelinap dan berlari menyambut umpan daerah Xherdan Shaqiri dan membuat para bek The Hammers mati kutu.

Selain itu, Jota terbilang andal dalam memanfaatkan peluang. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa 3 gol yang ia cetak untuk Liverpool di Anfield ia buat hanya dalam 3 tembakan saja.

Catatan-catatan ini mungkin akan menjadi pertimbangan baru untuk Jurgen Klopp dalam meramu lini depannya.

Tentunya apa yang ditampilkan Diogo Jota membuat Liverpool setidaknya harus bersiap-siap mengucapkan selama tinggal untuk trio Firmansah dan mulai menyambut trio SJM ke depannya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.